Bayangkan hidup tanpa cinta. Maka betapa gersangnya. Mungkin kita bercakap-cakap hanya dengan kata-kata tanpa ekspresi wajah apalagi senyum dan tawa. Mungkin dengan leluasa si kuat menginjak si lemah, si licik ngerjain yang polos. Mungkin kita tak mendengar kicau burung di pagi hari. Mungkin bintang-bintang di malam hari pun tak mau menampakkan diri. Mungkin bulan purnama juga enggan menyapa manusia dengan kelembutan cahayanya. Mungkin pertikaian dan peperangan akan terus berlangsung tanpa henti, sekedar melampiaskan emosi dan angkara murka. Sungguh ngeri.
Tapi lihatlah bagaimana Allah swt. menciptakan umat manusia dan alam semesta ini. Semua berawal dari cinta. Semua berawal dari kemurahan dan rahmatNya. Bahkan tempat benih kita semua bersemai di perut ibu dinamakan “rahim” yang artinya cinta. Cinta Allah mahaluasnya, mahadalamnya, mahatakterbatasnya. Cinta adalah nikmat Allah yg tiada tara bagi manusia.
Namun dari nikmat agung itu juga sering terlahir nestapa yang menghancurkan manusia.Cinta yang dibingkai nafsu syahwani, cinta yang dikendalikan birahi hewani, dan cinta yang hanya memperturutkan hubbud dunya hanya akan menjerumuskan manusia pada jurang kehancuran yang mengerikan. Maka kewajiban kita sebagai manusia, salah satunya, adalah mengelola cinta sebaik-baiknya.
0 komentar:
Posting Komentar