RSS
Post Icon

Mabuk Cinta Bisa Bikin Buta



                Kamu tahu ga apa artinya kalau orang itu lagi mabuk??? Kata ulama, mabuk itu adalah suatu bentuk kenikmatan yang disertai dengan hilangnya fungsi akal. Jadi mabuk itu memiliki dua cirri, akni nikmat dan hilang akal. Karena akalnya hilang, maka orang yang lagi mabuk tidak mengetahui apa yang dikatakannya dan tidak bisa menalar. Coba deh kamu amatin orang yang lagi mabuk gara-gara minum bir. Kamu pasti akan menjumpai mereka itu ngomong apa aja tanpa kendali, dan sering tidak bisa dinalar. Tapi kata mereka yang lagi begituan, nikmat rasanya.
                Nah, mabuk dianggap behenti jika orang yang mabuk sudah mengetahui dan menyadari apa yang dikatakan. Selagi belum mengetahui apa yang perkataannya sendiri, berarti dia masih keadaan mabuk. Makanya Allah mengharamkan khamer, karena dia bisa menyebabkan orang mabuk. Sedangkan orang yang mabuk akalnya tidak berfungsi, padahal dengan akal itulah orang mengerti sesuatu baik atau jelek. Jika akal tidak berfungsi, maka jiwa akan terseret ke dalam nafsunya.
                Yang kamu perlu ketahui, mabuk itu tidak hanya disebabkan oleh khamer lho. Ada satu lagi mabuk yang sering melanda anak muda, kayak kalian itu, yaitu mabuk cinta. Mabuk ini merupakan akibat kuatnya dorongan birahi saat melihat orang yang dicintai, sehingga perkataanya menjadi kacau, tindakannya tidak terkontrol, dan akalnya tidak normal. Coba aja kamu liat (atau kamu punya pengalaman sendiri?) orang yan lagi kasmaran. Dia itu kan akalnya tidak berfungsi normal. Iya kan?? Demi menyenangkan hati sang kekasih, dia rela ngelakuin apa aja padahal berat. Hujan-hujan tetep aja datang kerumahnya untuk apel. Nunggu berjam-jam di halte karena udah janjian. Mengantar si doi ikut les padahal dia sendiri besok ada ulangan.
                Bahkan lebih dari itu. Kalau orang yang udah dimabuk cinta susah deh untuk mengendalikan hati. Yang namanya maksiat yang udah jelas jadi samar-samar. Kamu lihat kan, orang yang lagi cinta-cintaan. Ke mana-mana berdua, saling memandang, saling menatap, juga saling merayu. Nasehat dari orang-orang disekitarnya ndak bakalan digubris, pokoknya kisah cinta jalan terus. Makanya seorang ulama besar Abu As Saib Al Makhzumy, sambil memegang kainpenutup kakbah bekata, “Ya Allah, kasihanilah orang-orang yang dimabuk cinta dan kuatkanlah hati mereka serta condongkanlah hati orang-orang yang dicintai kepada mereka.”
                Rasulullah juga pernah mengingatkan kepada orang-orang yang tengah jatuh cinta dengan haditsnya, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat kamu buta dan tuli” (HR Ahmad).
                Untuk itulah orang yang mabuk cinta disebabkan mengumbar pandangan dan mengulur-ngulur pikiran, sangat dicela dalam agama. Namun apabila seseorang jatuh cinta karena sebab yang benar, maka dia tidak tercela. Seperti orang yang bercinta dengan istrinya, kemudian berpisah dengannya dengan membawa sisa-sisa cintanya yang selalu melekat. Atau kerinduan seorang suami yang berpergian sangat lama dan jauh kepada istrinya. Keadaan ini tidaklah tercela.
                Ingatlah! Cinta buta termasuk siksaan. Orang yang berakal tentu tidak memilih siksaan bagi dirinya sendiri. Bukankah kamu tidak ingin menyakiti diri kamu sendiri???
                Karena mabuk cinta itu bisa membutakan seseorang dan kemudharatan yang ditimbulkan sangat besar, Ibnul Qayyim menegaskan bahwa mabuk cinta itu lebih parah daripada mabuk khamer. Allah berfirman tentang kaum Luth yang mencintai rupa, “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)” (Al Hijr:72).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar